Dekan FEBI, rekaman taushiah Ramadhan 1441 Hijriah

13 April 2020
DEKAN FEBI SAMPAIKAN TIPS SAMBUT RAMADHAN DI TENGAH PANDEMI COVID – 19
Senin, 13 April 2020, dalam rekaman Program Cahaya Ramadhan 1441 Hijriyah, yang diselenggarakan oleh TVRI Kalimantan Timur, bertempat di kampus 2 IAIN Samarinda. Dekan FEBI IAIN Samarinda, Dr. Hj. Darmawati, M.Hum, sampaikan tips sambut Ramadhan saat pandemi Covid-19 (dalam perspektif ekonomi Islam).
Biasanya memasuki pertengahan sampai akhir bulan Sya’ban gaung Ramadhan sudah mulai terlihat. Tapi tidak untuk tahun ini, kedatangan tamu istimewa itu masih belum terlihat. Hal ini karena kita sedang diuji dengan wabah penyakit yang hampir merata di seluruh dunia, yaitu virus Corona (Covid-19). Namun kondisi ini tidak menjadi alasan kita untuk tidak istimewa dalam menyambut bulan Ramadhan, ada atau tidaknya pandemi ini, Ramadhan harus tetap dapat dimaknai sebagai bulan suci yang membawa banyak keberkahan. Beberapa tips yang perlu kita persiapkan dalam menyambut Ramadhan, antara lain :
Pertama, mengatur anggaran keuangan dengan cara berinvestasi atau menabung. Pandemi Covid-19 ini membuat semua perekonomian terganggu karena sebagian besar aktivitas ekonomi ditutup sampai wabah ini mereda. Maka dari itu, anggarkan keuangan dengan baik karena kebutuhan Ramadhan pasti membutuhkan banyak dana. Dengan menabung, dapat mengalokasikan dana untuk membayar zakat fitrah dan bersedekah serta membayar zakat harta (jika sampai nishabnya).
Kedua, membiasakan berbelanja kebutuhan sehari-hari menggunakan e-commerce atau secara online, hal ini perlu dilakukan untuk mencegah orang keluar rumah karena rawan penyebaran virus. Jika tidak memungkinkan secara online maka berbelanjalah di toko atau warung terdekat dari rumah. Hukum asal mu’amalah adalah al-ibahah (boleh) selama tidak ada dalil yang melarangnya. Karena itu, hukum dasar jual beli online sama seperti akad jual beli dan akad as-salam, yaitu diperbolehkan dalam Islam selama tidak mengandung unsur-unsur yang dapat merusaknya seperti riba, kezaliman, penipuan, kecurangan dan sejenisnya. Maka dari itu kita harus lebih berhati-hati. Jangan sampai karena ingin mendapat keuntungan semata lalu menghalalkan segala macam cara. Selama kita berbisnis sesuai prinsip-prinsip ajaran Islam, Insya Allah harta yang didapatkan akan menjadi berkah.
Ketiga, membuat skala prioritas terhadap kebutuhan primer. Tidak boros dalam berbelanja dan berbelanja sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai dengan keinginan. Kebutuhan ditentukan oleh konsep maslahah. Maslahah adalah segala sesuatu yang memberikan manfaat baik untuk di dunia maupun diakhirat. Menurut Syatibi, kebutuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu kebutuhan pokok/primer (dharuriyah), kebutuhan pelengkap/sekunder (hajjiyah), dan kebutuhan perbaikan/tersier (tahsiniyah).
Keempat, menjaga kebersihan dan kesehatan. Mengingat wabah pandemi Covid-19 mudah menular dan menyerang kesehatan tubuh, maka sangat penting menjaga kebersihan dan juga kesehatan, agar aktivitas selama Ramadhan dapat berjalan lancar. Mulailah menjaga kebersihan dari diri sendiri dan lingkungan disekitar kita. Selain itu persiapkan selalu alat kesehatan seperti masker, sarung tangan, hand sanitizer untuk berjaga-jaga. Jika perlu menyemprotkan disinfektan secara rutin di rumah agar tetap steril dari virus dan kuman.
Kelima, mengkonsumsi makanan yang halal, thayyib dan bergizi. Halal adalah kriteria makanan/minuman boleh dikonsumsi, dan halal cara mendapatkan makanan tersebut, yakni didapat dengan cara yang benar, halal, bukan mencuri atau korupsi. Thayyib berarti baik. Kriteria thayyib adalah standar tambahan mengenai makanan layak dikonsumsi dalam Islam. Standar ini mengacu pada nilai gizi. Makanan bergizi akan melindung tubuh dan memenuhi kebutuhan nutrisi sehingga tubuh tidak mudah lelah ataupun sakit. Sistem imun yang baik akan menjadi penghalang mudahnya virus, bakteri, serta kuman untuk menginfeksi tubuh. (Humas FEBI)