Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Prof Dr KH Noor Achmad MA hadir membawakan kuliah umum di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Senin (14/8/2023) siang tadi.
Di sela pemaparannya tentang pendayagunaan zakat infak dan sedekah (ZIS) dalam rangka pemberdayaan masyarakat, KH Noor menjelaskan fungsi dan tugas Baznas sebagai pengelola zakat di Indonesia.
Untuk mengembangkan potensi zakat, pihaknya kerap melakukan kerjasama dengan kampus-kampus Islam.
“Kami mengembangkan kerjasama dengan UIN Jogjakarta dalam rangka mencari kader-kader lulusan S2 dan S3 untuk Baznas. Bagaimana ilmu pengembangan masyarakat yang berbasis pada kebutuhan di masyarakat itu sendiri,” jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, Baznas tengah membuat kajian-kajian tentang potensi zakat di Indonesia. Salah satunya adalah pengembangan zakat yang baik. Menurutnya masih banyak potensi-potensi zakat yang harus digali di Indonesia.
“Masih banyak potensi-potensi zakat di Indonesia yang harus digali. Di tahun ini sudah mencapai 22 triliun rupiah, target di tahun 2024 mencapai 50 triliun,” ungkapnya.
Tidak menutup kemungkinan, Baznas akan bekerjasama dengan Kampus UINSI untuk membangun laboraturium zakat. “Bukan tidak mungkin, kita membangun laboraturium zakat di Kampus UINSi,” tutupnya disambut tepukan tangan peserta kuliah umum.