Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) UINSI di Kelurahan Pendingin, Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar seminar kewirausahaan bertema “Membangun Ekonomi Lokal yang Berkelanjutan, pada Minggu 14 Juli 2024 di Balai Pertemuan Kantor Kelurahan Pendingin.
Program kerja yang berlangsung selama 40 hari itu fokus pada pendampingan pemasaran digital dan proses produksi, bertujuan untuk mengatasi kendala akses pasar yang lebih luas serta meningkatkan efisiensi produksi. Langkah ini diharapkan dapat memberdayakan ekonomi lokal dan menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Hadir sebagai pemateri, Dosen Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif dari FEBI UINSI, Yovanda Noni, SE., ME. Dijelaskan Yovanda, pendampingan pemasaran digital menjadi salah satu langkah krusial dalam upaya penguatan ekonomi suatu desa atau kelurahan. Banyak pelaku usaha di desa yang masih terbatas dalam pengetahuan dan keterampilan menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produk mereka.
“Masih ada pelaku usaha di desa yang masih menggunakan metode produksi tradisional. Hal ini tentu kurang efisien dan tidak memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan pasar modern. Perlu pendampingan khusus untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi melalui penerapan teknologi dan teknik produksi yang lebih modern,” katanya.
selain pendampingan, perlu ada fasilitas pelatihan yang mencakup penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp Business, serta pemanfaatan platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Para pelaku ekonomi desa atau kelurahan harus diajarkan strategi pemasaran digital yang efektif, seperti teknik SEO (Search Engine Optimization), pembuatan konten menarik, dan analisis data pemasaran.
Dengan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini, masyarakat desa diharapkan dapat mengakses pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk meningkatkan pendapatan serta daya saing produk desa di pasar global.
“Masyarakat diajarkan cara-cara inovatif untuk meningkatkan produktivitas, menjaga kualitas produk, dan mengurangi biaya produksi. Selain itu, pendampingan ini juga mencakup pelatihan manajemen usaha, pengelolaan keuangan, dan pengembangan produk,” imbuhnya.
Masyarakat diajarkan cara mengelola usaha dengan lebih baik, mulai dari pencatatan keuangan yang rapi, perencanaan bisnis yang matang, hingga pengembangan produk agar lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan pendampingan ini, diharapkan produk-produk desa dapat memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Diharapkan, dengan semangat gotong royong dan inovasi, para pelaku UMKM di Kelurahan Pendingin mampu bertransformasi menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain di Kalimantan Timur untuk bersama-sama membangun Ekonomi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.