Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam (FEBI) UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda menggelar Seminar Moderasi Beragama pada Senin, 4 Maret 2024 di Aula FEBI Lantai 1.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi di kalangan dosen mengenai moderasi beragama sekaligus mengoptimalkan peran dosen sebagai agen moderasi beragama. Mengambil tema “Meneguhkan Kembali Moderasi Beragama Dalam Pengembangan Masyarakat dan Kualitas Akademisi.”
Dibuka langsung oleh Dekan FEBI, KH. Dr. Moh. Mahrus, M.Hi, seminar itu menghadirkan narasumber seorang tokoh agama sekaligus Guru Besar UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. KH. Sam’ani Sya’roni, M.Ag.
Dalam paparan materinya, Prof. Sam’ani menyampaikan tentang pentingnya pendidikan moderasi beragama sebagai ujung tombak persatuan dan kesatuan NKRI. Kerukunan dan toleransi antar umat beragama harus dijaga dan radikalisme semaksimal mungkin harus dihindari. Menurutnya, sebagai umat Islam, para akademisi di lingkangan UINSI terkhusus FEBI harus memahami secara komprehensif apa itu Islam, Al Quran, dan nilai-nilai Syar’i agar dapat dijalani selaras dengan UUD dan Pancasila.
“Islam adalah agama yang indah dan damai. Jadi, Islam itu bukan agama yang asal-asal. Tapi Islam adalah agama damai dan memberikan perdamaian di dunia ini,” katanya. Dijelaskan dia, dalam garis besar agama itu sudah berada di tengah-tengah masyarakat. Ada sikap adil, tidak ada kezhaliman dan lainnya. Artinya, menurut dia, yang dimoderasi bukan agama, tapi bagaimana sikap dan cara pandang orang terhadap orang yang beragama.
“Cara pandang kita harus kiya luruskan terhadap orang yang beragama, jadi bukan agamanya yang kita moderasi. Jangan mentang-mentang Islam, lalu yang lain harus Islam. Tidak boleh begitu,” sebutnya.
Acara seminar berlangsung khidmat dan penuh dengan antusias dari peserta. Tiga dari puluhan peserta yang hadir, memberi pertanyaan pada saat sesi diskusi dibuka. Mayoritas peserta berasal dari kalangan dosen yang merupakan target peserta utama dari kegiatan ini. Sebaran asal peserta juga tidak hanya dari internal FEBI, akan tetapi juga dari fakultas lain dan dari Organisasi Islam Nahdlatul Ulama wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
Diketahui, kegiatan seminar moderasi beragama ini juga merupakan bagian dari tujuh program prioritas Menteri Agama (RI) Yaqut Cholil Qaumas. Salah satunya adalah penguatan moderasi beragama yang sedang dilakukan Kementerian Agama RI.
FEBI sebagai kampus Islam terbaik telah berkembang menjadi garda terdepan dalam mengawal dan mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama di UINSI. Kampus FEBI juga telah bersinergi dengan pihak-pihak eksternal dalam berbagai aspek baik penguatan jejaring, riset, maupun pendidikan. Tidak hanya para dosen, Dekan FEBI juga menyebut mahasiswa FEBI juga menjadi agen moderasi bergama untuk mewujudkan kerukunan beragama.
